Rabu, 20 April 2016

Pengertian Oposisi dan Macm-macamNya


A.    LATAR BELAKANG
Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur .Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal[1]. Setelah kita mempelajari proposisi kini kita telah sampai pada permasalahan kedua dalam oposisi yaitu dua pernyataan yang berlawanan ke duanya menginformasikan permasalahan yang sama .
B.    RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian oposisi?
2.    Apa saja macam-macam oposisi?

C.   PEMBAHASAN
1)    Pengertian Oposisi
Oposisi dalam ilmu logika  diartikan dengan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang didalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan.
Adapun dua pernyataan yang diperbandingkan atau dihubungkan itu dapat juga keduanya berbentuk pernyataan yang terdiri dari satu term, dan dapat juga keduanya berbentuk pernyataan yang terdiri dua trem sebagai subyek dan predikat yang disebut dengan proposisi kategoris[2].
2)    Macam-macam Oposisi
Oposisi dibedakan menjadi dua macam. Yaitu oposisi satu term (oposisi sederhana) dan dua term (oposisi kompleks)
a)    Oposisi sederhana
Oposisi yang berupa hubungan  logis antara dua pernyataan tunggal atas dasar term yang sama. Tetapi perbedaan dalam kualitas dan kuantitas. Term satu-satunya disini merupakan predikat.
Contoh:     Semua adalah membaca
                                                                   Ada sebagian yang tidak membaca
Kata membaca sebagai predikat yang tidak mempunyai term sebagai subyek yang saling dihubungkan secara logis dengan bentuk pernyataan yang berbeda. Namun berbeda kualitas dan kuantitas. Kemudian oposisi sederhana ini dibedakan menjadi empat macam yaitu:
                                                                      I.        Oposisi kontraris yaitu pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar satu term yang sama. Akan tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Hukumnya: 
 a. Bila pernyataan yang satu benar, yang lain pasti salah
b.Bila pernyataan yang satu salah, maka yang lain dapat juga   benar dan dapat juga salah.
Contoh:            Semuanya adalah menulis
                        Semuanya tidak ada yang menulis.
                                                                     II.        Oposisi Subkontraris yaitu pertentangan antara dua pernyataan particular atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Hukumnya:
 a. Bila pernyataan yang satu salah maka yang lain dapat diakui   benar.
b. jika pernyataan yang satu benar maka yang lain dapat benar dan juga dapat salah[3]
Contoh:            Sebagian adalah sarjana Teknik
                                                             Sebagian bukan sarjana Teknik
                                                                    III.        Oposisi Kontradiktoris yaitu dimana yang satu menyengkal apa yang diakui oleh yang lain.
Contoh:            Semua manusia berfikir
                                                                        Beberapa manusia tidak berfikir
Proposisi yang satu memakai “semua” yang lain memakai “beberapa” dan memakai “ada” yang lain “tidak ada” karena itu dalam kontradiktoris yang berbeda ada pada kuantitas (semua, beberapa) dan dalam kualitas (ada, tidak ada). Dalam oposisi ini mempunyai tabiat bila satu salah, yang lain benar. Dan bila yang satu benar yang lain harus salah, tidak mungkin benar keduanya atau salah keduanya.[4]

Jumat, 15 April 2016

PENGEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI

PENGEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI

Anak merupakan investasi yang penting bagi simber daya manusia di masa depan golden age yang terjadi 1 kali merupakn masa yang kritis bagi perkembangan anak.
Mendidik anak usia dini merupakan salah satu hal yang penting bagi pendidik salah satunya pendidikan moral yangtidak di peroleh dari buku.
       I.            PEMBAHASAN
Menurut kamus besar bahasaIndonesia moral memiliki makna akhlak dan tingkah laku yang susila. Sedangkan moralitas dimaknai dengan kesusilaan Etika di artikan dengan tata susila. Banyak tokoh dunia yang peduli pada permasalahan perkembangan  moral anak usia dini. Diantaranya John Dewey, Piaget, Thomas Tickona.
Dalam dunia pendidikan, khususnya yang terkait dengan pendidikan nilai moraldan Norma di pakai dengan istilah Disonasi dan Resonasi . Disonasi menekankan pada pengurungan/ penurunan gema/ getar ajarn nilai, Norma dan Moral yang telah di ketahui seseorang di proses pendidikan sebelumnya .
Terkait dengan pengembangan moralitas, anak usi dini pada dasarnya masih sangat memerlukan bantuan dalam beberapa hal. Seperti pembentukan karakter, kepribadian, perkembangan sosial.

    II.            Tahapan Perkembangan Moral Anak Menurut Para Ahli
a.      Menurut Lickona
Menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai tataran moral action di perlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan mulai di proses moral knowing, moral feeling, moral action.
Pendidikan moral melalui pengembangan kepribadian merupakan suatu proses pendidikan yang memerlukan dukungan dari berbagai unsur yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
Dalam panfangan lickona, sesungguhnya setiap anak telah memiliki kecenderungan berbuat baik, Namun setiap anak memerlukan proses pendidikan dan pembiasaan yang di dukung oleh aspek lingkungan yang kondusif. hal itu menjadi salah satu faktor pendukung di dalam proses pendidikan . dalam hal ini peran guru sebagai pendidik bagi anak usia dini dalam meningkatkan kecerdasan moral adalah model, pembimbing, pelatih, motivator, dan penilaian perkembangan moralitas setiap anak didiknya

b.      Menurut John Dewey
Tahapan Perkembangan moral seseorang itu akan melewati tiga fase
1.      Fase Premoral atau preconvetional : pada level ini sikap dan perilaku manusia banyak dilandasi oleh impuls biologis dan sosial.
2.      Tingkat konvensional: perkembangan moral manusiapada tahapan ini banyak didasari sikap kritis oleh kelompoknya.
3.      Autonomous: pada tahapan ini perkembangan moral manusia banyak dilandasi pola pikirnya sendiri.

Apresiasi kita terhadap teoridi atas adalah manusia pada dasarnya memiliki kesamaan pola perkembangan moral, seperti pada awal kehidupannya manusia tidak memiliki konsep kehidupan yang mencerminkan nilai moral.
Apresiasi yang kedua dari teori di atas adalah anak manusia pada tahapan selanjutnya telah mengalami pertambahan usia dan menemukan lingkungan baru dalam kehidupannya.
Pada tahapan terakhir, seorang manusia akan mampu menetukan berbagai pilihan sikap dan kepribadiaanya dengan dasar pola berfikirnya sendiri. Itulah tahapan kedewasaan manusia.

c.       Menurut Piaget
Piaget mengemukakan bahwa seorang manusia didalam kehidupannya akan melalui rentangan perkembangan moral sebagai berikut.
·         Tahapan heteronomous memiliki makna bahwa seseorang pada saat awal kehidupannya belum memiliki pendirian kuat dalam menentukan sikap dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa dalam menentukan sikap dan perilaku. Dapat dikatakan dalam menentukan pilihan keputusan sebuah perilaku, masih dilandasi oleh aneka ragam serta sering bertukarnya ketentuan dan kepentingan.

·         Tahapan autonomous, pada tahapan ini seorang anak manusia memiliki kemampuan sendiri dalam menentukan segala keputusan sikap dan perilaku moralitasnya. Perkembangan moral menurut piaget, dapat kita garis bawahi tentang perkembangan moral manusia bahwa yang sangat perlu mendapat fokus perhatian kita sebagai praktisi pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia dini terletak pada tahapanheteronomous (anak usia 2 sampai 6 tahun). Alasanya adalah pada fase ini anak masih sangat labi, mudah terbawa arus dan mudah terpengaruh.



MATERI SIMULASI DIGITAL “BUKU DIGITAL”

MATERI SIMULASI DIGITAL
“BUKU DIGITAL”


http://www.lrc.ctu.edu.vn/lib/thongtinthuvien/files/2012/06/images_elibrary.jpg

DISUSUN OLEH:
                                                  NAMA : FAHRIZAL ALFATAH
                                                 KELAS  :  X TKR 3
                                                 NO.     :  14

SMK 3 NEGERI SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016


FUNGSI KEGUNAAN BUKU DIGITAL


1.  Sebagai sarana pembelajaran
2. Untuk media pembelajaran
3. Untuk media bisnis

TUJUAN BUKU DIGITAL

1.  Memudahkan proses kegiatan belajar mengajar melalui platform Edmodo.
2.  Memudahkan guru untuk Memberi tugas kepada muridnya melalui platform Edmodo.
3.  Memudahkan untuk belajar kelompok via Online bagi murid.
4.  Guru dapat memberi materi walaupun guru sedang tugas luar melalui platform Edmodo.
5.  Melakukan ujian via online lebih mudah karena tidak membutuhkan biaya lagi untuk penyewaan hosting karena  platform Edmodo ini gratis.
6.  Mudahnya menggunakan platform Edmodo karena toolsnya hampir sama dengan Facebook.
7.  Orang tua dapat memantau anaknya via Edmodo karena ada akses yang di sediakan oleh Edmodo untuk Orang Tua dll.


FORMAT BUKU DIGITAL

1. PDF (Portable Document Format)

PDF (Portable Document Format)


Format PDF telah dikenal secara luas. Format buku berbentuk digital ini pun mudah dibuat dengan program-program yang biasa sobat gunakan. Misalnya saja dengan menggunakan Microsoft Office 2007. Format file PDF juga mudah dibuka dengan menggunakan aplikasi Adobe Acrobat Reader atau FoxIt Reader.

2. EPub (Electronic Publication)

EPub (Electronic Publication)

Format ini merupakan format standar yang digunakan untuk buku berbentuk digital. Saat ini, ePub semakin populer dan telah didukung oleh banyak piranti. Format ePub dapat dibuka dengan beragam piranti eReader seperti iPhone, iPod Touch, iPad, Sony Reader dan beberapa piranti lainnya. Selain itu, format ePub juga dapat dibuka pada beragam sistem operasi dengan bantuan aplikasi tertentu.

3. DjVu

DjVu


Format buku berbentuk digital ini dikhususkan untuk dokumen-dokumen hasil scan. Kelebihan format DjVu adalah mampu menyimpan dan menampilkan hasil scan dengan resolusi tinggi (300-400 DPI). Selain itu, ukuran file yang dihasilkan juga relatif kecil walau terdiri dari banyak image di dalamnya. Ukuran file DjVu bahkan lebih kecil dari format file JPEG dengan kualitas yang sama. 

Untuk membuka file dalam format DjVu pada PC (Personal Computer) atau piranti eReader, dibutuhkan aplikasi pendukung seperti aplikasi DjView, Okular atau Evince untuk Linux, VuDroid untuk Android, dan Stanza untuk iPhone/ iPad.


4. Mobipocket

Mobipocket


Format buku berbentuk digital Mobipocket menggunakan ekstensi .prc atau .mobi. Format buku berbentuk digital ini selama beberapa tahun telah menjadi format buku berbentuk digital yang paling populer untuk membaca buku via PDA atau Smartphone (Windows Mobile, Blackberry, Palm OS, Symbian, PocketPC dan seterusnya).

Senin, 11 April 2016

Apa Itu Jodoh?


"Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ia menjadikan untuk kamu pasangan dari jenis kamu sendiri untuk kamu tinggal tentram di sampingnya dan dijadikan di antara kamu kasih sayang dan belas kasihan. Semuanya itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir "  (Ar-Ruum:21).
Ayat di atas bahwasanya menerangkan sebuah Kategiorisasi dimana Allah menciptakan manusia “berpasang-pasang” artinya bahwasanya allah itu menunjukan mempunyai sifat Adil. Dimana hakekat manusia itu di lahirkan sendiri dan tidak mempunyai pasangan ketika lahir. Kemudian di dalam proses hidup manusia yang sendiri itu menemukan pasangannya.

Kebanyakan manusia itu mengartikan atau menafsirkan kata pasangan itu sebagai jodoh . Padahal yang di maksud pasangan itu tidak mencakup itu saja, akan tetapi sangat luas. Kata Jodoh Sendiri pun selalu di kaitkan dengan kejadian-kejadian yang selalu berpihak pada manusia. Artinya pengertian jodoh pun juga masih luas. Akan tetapi seorang pujangga, kata Jodoh itu selalu di artikan sebagai Dua kekasih yang saling mencintai. Sebetulnya apa pengertian jodoh?? 

Minggu, 27 Maret 2016

Ketika Aku dan Engkau Bertemu Kembali

Hari itu, Senin, 13 Setember  2010 atau 4 Syawal 1413 kawan-kawanku  semasa menimba ilmu di MAK dulu mencoba merajut kembali kenangan masa lalu saat menempuh pendidikan di MAK, istilah kerennya ‘reuni’. Alhamdulillah dari undangan via email, sms, bahkan iklan di surat kabar sebagian besar bisa hadir dengan membawa istri dan anak-anak mereka.
Kenangan dan cerita lama pun mengalir dari mulut mereka. Dari jam pelajaran yang tak pernah tuntas, artinya kembali pulang ke rumah sebelum semua jam pelajaran usai. Bayangkan, masuk 07.00 tapi pulang pukul 10.00, betul-betul gokil mereka..hahaha.
Ada juga yang suka ngantukan, masak dari jam pertama sampai pulang, kerjaanya tidur melulu. Bener-bener nih anak…hhihihi. Sampai-sampai ada guru yang menyuruhnya tidur didepan kelas, eh..malah dia dengan santainya mengikuti perintah itu. “Taat perintah guru..” katanya. Hahaha..
Ada juga cerita yang agak sadis, ya..akibat perbuatan mereka sendiri, menulis kata-kata agak ‘porno’ (maaf) di papan tulis. Kepala mereka pun di tumbuk (ditubrukkan) ke kapala yang lain. Pusinglah kepala mereka..hihihi. (mohon jangan ditiru).
Ada juga cerita dari salah satu mereka  yang senengnya utang. Mereka pun meledaknya, “ masih suka ngutang gak sekarang ?”..hehehe
Ketika jam kosong alias guru tidak hadir, rame-ramelah kita bermain sepakbola dilapangan. Ada juga yang memasak nasi didapur, lalu ditinggal ikut main sepak bola. Jadinya, gosonglah itu nasi, tapi enak katanya, Alhamdulillah..hehe
Aku sendiri tak ada kenangan yang patut diceritakan karena memang dulu tidak begitu populer dan menonjol diantara mereka disamping juga pendiam (melas nemen tha...hihihi).
Begitulah cerita kenangan yang mencoba digambarkan dan diilustrasikan kembali pada hari itu. Ku lihat, rona kebahagiaan dan kesuksesan tergambar dari wajah mereka, ada yang sudah berkeluarga mempunyai anak dan istri. Sedangkan yang sampai saat ini belum berkeluarga diledekin oleh mereka yang sudah berkeluarga, termasuk aku. (apes tenan..!hihihi..).
Reuni
Re artinya kembali, Uni artinya satu dari perhitungan uno, duo, tres, quattor dst (satu, dua, tiga, empat dst).Jadi reuni=menjadi satu kembali....secara lebih bebas bersatu kembali, yang dulu satu pernah berpisah dan kini reuni bersatu kembal
Menurutku reuni adalah pertemuan kembali antar manusia yang lama tak bertemu karena terhalang ruang dan waktu disebabkan kesibukan atau hal yang lain, merajut kembali cerita masa lalu dengan tujuan untuk mempererat dan memperkokoh tali persaudaraan yang sempat terputus dan mengingat memori yang sempat hilang.
Cendekiawan Nurcholish Majid pernah mengatakan bahwa reuni (mudik) merupakan fenomena kembali ke asal. Kembali ke asal, karena disanalah setiap orang akan menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan bertemu dengan kawan lama dengan sekejap telah dapat menghilangkan segala keluhan dan keruwetan hidup yang sedang di alami.
Menarik juga apa yang pernah disenandungkan oleh John Howard Payne melalui lagunya yang sangat terkenal: ‘ Ditengah kemewahan dan istana-istana, kemanapun kita mengembara, sekailpun amat sederhana, tidak ada tempat yang lebih indah dari pada rumah kita sendiri (home sweet home) ‘. Rumah dimana kita pernah menimba ilmu, bercanda dan kadang sedihpun kita rasakan bersama.
Oh, ya..Acara pagi itu juga dihadiri oleh Bapak K.M. Hafidz Al-Ma’zy dan Bapak KH. Muhadi Noor yang masing-masing memberikan tausiah dan wejangan yang sangat bermanfaat untuk bekal hidup. Kata Yi Hafidz (begitulah kami biasa menyapa): “ Kalau anda semua ingin hidup sukses, lancar dan rizki mengalir melimpah, bacalah istighfar sebanyak 313 kali sehabis sholat maktubah.” Ditambah kisah-kisah beliau yang mengharubiru diawal-awal ketika beliau mengajar.
Lain lagi yang disampaikan pak Muhadi (sapaan akrab kita kepada beliau): “ kalau saya biasa memperbanyak membaca Al-Quran disetiap waktu juga selalu berusaha untuk selalu sholat  berjamaah. Alhamdulillah, musim haji nanti saya dan anak saya akan naik haji tahun ini. Mungkin untuk yang kelima kalinya saya haji.” Sebuah motivasi hidup yan sangat berguna untuk bekal hidup teman-teman nanti.
Bukan titik yang menyebabkan tinta,
Tapi tinta yang menyebabkan titik.
Bukan cantik yang menyebabkan cinta,
Tapi cintalah yang menyebabkan cantik. 
Semoga, cinta kita atas nama persahabatan akan mempercantik peersaudaraan kita, kawan.
Sampai berjumpa kembali pada reuni tahun depan, ku tunggu cerita hidup kalian.

Karya:Ben Zabidy
8:19,28/03/2016

Jodoh Itu Unik

Karya: Much Hidayat
2:06, 28/03/2016

Seringkali yang dikejar-kejar menjauh.
Yang tak disengaja mendekat.
Yang seakan sudah pasti menjadi ragu.
Yang awalnya diragukan menjadi pasti.
Yang ternilai jadi biasa.Yang tak dinilai jadi bernilai.

Yang selalu diimpikan,
tak berujung pernikahan
Yang tak pernah terpikirkan,
bersanding di pelaminan ..

Maka, percayalah..
Jodoh itu bukan masalah seberapa lama kau mengenalnya..
Seberapa akrab kau dengan orang tuanyaAtau seberapa sering kau komunikasi dengannyaTapi,
seberapa yakin kau padaNya.
Seberapa besar kepasrahan kau dengan takdirNya.
Seberapa besar kau merayuNya.
Seberapa semangat kau menyempurnakan ikhtiar mendapatkannya.
Seberapa ikhlas saat kau gagal mendapatkannya,
lalu digantikan dengan yang lebih baik menurut versiNya.

Semoga Sahabat yang sedang dalam penantian, semakin yakin dengan takdir Allah. Semakin semangat menjemput belahan jiwanya. Aamiin Ya Robbal'alamiin.
Subhanallah Semoga yang like dan mengaminkan langsung mendapatkan jodoh sesuai yang ia kehendaki. Aamiin

Pelaminan Cinta

Karya: Budi Hardjono
1:33,28/03/2016
Sedulurku tercinta,sebagaimana saya tulis dalam catatan sebelumnya dalam hal lagu “sluku-sluku bathok”,dimana banyak versi.Maka sebagai pengkayaan ilmu,perlu kita sambangi versi yang lain itu.”Sluku-sluku bathok”,ada yang bersal dari “ghuslu-ghuslu bathnaka”,yang artinya bersihkanlah batinmu.”Bathoke ela-elo”,ini berasal dari “Bathnaka lailaha illah”,yang artinya batin yang musti ditempuh dengan kalimah “Lailaha Illallah”,tiada Tuhan selain Gusti Allah.”Si rama menyang solo”,ini berasal dari “sirru man ma’a man sholla”,berjalanlah bersama dengan orang yang bershalawat.Bershalawat dengan cara “kinthil” sama Gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw.Untuk apa? Untuk memperoleh cintanya Gusti Allah dan ampunanNya.
Dua hal di atas sungguh amat penting kaitannya dengan diri kita,soalnya setiap kita merasa rendah hati bahwa amal baik kita tidak seberapa,bila dihubungkan dengan harapan sorga maka tidaklah layak.Pada sisi lain,dosa kita banyaknya tak terhingga bagai pasir di pantai,namun betapa lemah diri bisa ancaman neraka itu tiba,tidak kuat.Tangis ini dikidungkan oleh Syeikh Abu Nuwas atau Abu Nawas:Ilahilastu Lil Firdausi Ahla,Wala Aqwa Alannaril Jahimi.Senada dengan ini,jauh sebelumnya Nabi Adam as juga menangis dengan doanya:Robbna Dholamna Anfusana Wainlam Taghfirlana Watarhamna Lanakunanna Minal Khosirin.Kedaaan inilah yang menjadikan kita musti menapaki jalan dengan “ittiba’” Rasul,karena rahmat dua hal itu turun dengan jalan ini.Qul Inkuntum Tuhibbunallaha Fattabi’uni Yuhbib Kumullah Wayaghfirlaku Dzunubakum,Wallahu Ghafururrahim.
“Lailaha Illallah Hayun wa Mautun”,ini menjadi “oleh-olehe payung munto”,kalimah thayyibah itu musti dibawa dalam hidup sampai mati.”Mak jenthit lolobah”,ini menjadi “Man dzalika muqorrobah,” Orang yang selalu membawa kalimah thayyibah itu merupakan bentuk “ndepe-dephe” atau “taqarrub”.”Wong mati ora obah”,ini berasal dari “Hayyun wa Mautun Inna lillah”,yang artinya bahwa hidup dan mati itu semua dikembalikan kepada Gusti Allah.”Nek obah medeni bocah”,ini bersal dari “Mahabbah Makhrajahu Taubah”,yang berarti bahwa jalan mahabbah itu diawali dengan cara bertaubat,hal ini sebagai “gladi bersih” dalam suluk.”Yen urip goleko duwit”,ini berasal dari “Yasrif,Inna kholaqnal insana min dafiq”,yang artinya bahwa Mahabbah itu sebuah kemulyaan hidup,dimana manusia yang bersal dari “mani” yang wujudnya hina namun menjadi mulya karena menjelma Cinta.
Kawan-kawan,menyampaikan sebuah nilai atau nasehat melalui perpaduan peradaban ini merupakan “jalan damai” yang lebih bisa diterima oleh masyarakat,karena cara ini merupakan bentuk “pelaminan peradaban”,yang menjadi “win-win solution” dalam tawar-menawar nilai pada kehidupan,dimana dan kapan saja.Dan di Nusantara,hal demikian sudah berjalan dalam sejarah yang teramat panjang,sehingga Islam Nusantara bukan hasil dari pengembangan melalui peperangan,namun melalui persuasi budaya,yang sangat lembut rasanya.Inilah rahasianya,di Nusantara tidak gampang disulut perpecahan atau api peperangan karena memang pondasi masyarakat tidak dihasilkan dari ekspansi perang


Batik Cinta

Karya: Budi Hardjono
1:33,28/03/2016
Sedulurku tercinta,keindahan alam di Nusantara ini mengajarkan dalam banyak hal sebagaimana tercermin pada warna peradabannya.Misalnya masakan,pada satu sini ditentukan oleh kekayaan bahan rempah,namun pada sisi lain karena lidah orang Nusantara ini “lidah orkestra”,yang bisa begitu banyak mencercap dunia rasa.Dalam musik juga demikian,orkestra Gamelan adalah musik paling banyak jumlah alatnya dan ini bergandengan dengan telinga yang memang orkestratif.Bunga dengan bejibun keragamannya pun berkenaan dengan hidung orang Nusantara yang orkestratif mencercap aroma.Budayanya pun demikian,pada masing-masing daerah memiliki model sendiri-sendiri.Dan lagi,kekayaan dan keindahan alam ini pun melahirkan lukisan,dan lukisan ini pun dipakai oleh orang Nusantara dalam wujud busana “Batik”.
Batik,merupakan budaya asli Nusantara yang memiliki motif dengan keragaman hias sebagai simbol yang memiliki maksud,alasan,atau tujuan tertentu. Hal ini pernah saya diskusikan

Ruh Cinta


Karya: Budi Hardjono
1:04,28/03/2016


Sedulurku tercinta, satu

hembusan angin menjadikan debu beterbangan, musim-musim berganti, sejarah

bergerak. Bagi orang yang memiliki pandangan tajam, maka akan tahu bahwa tak

ada yang terlepas dari hembusan sang angin. Sekecil debu dan sebesar galaksi, sekuntum
kembang dan sebesar mekarnya kehidupan, sekecil diri dan sebesar bangsa, maka
menyaksikan semuanya tergelar pada jantera semesta, namun mata dalam melihat
semuanya dikarenakan hembusan sang angin, Sang Angin, Sang Ruh. Mata lahir
dengan “nyata” bahwa semuanya digerakkan oleh Sang Ruh, memang mata luar tak
melihat atas betuk angin, namun mata dalam “yakin” akan sebab Sang Ruh ini.Bila Sang Ruh sebagai

sebab pertama, maka semua kejadian yang mengemuka sebagai sebab kedua. Bila

mata luar kita melihat sebab kedua, maka akan nampak pandangan “dualitas”,

“Keseluruhan”. Bila pandangan kita terarah pada sebab kedua maka akan lahir
namun bila kita punya pandangan sebab pertama akan punya pandangan
lahir kepasrahan “begitulah”. Ilmu yang seperti ini bagi orang Jawa disebut
selalu pertanyaan “kenapa”, namun bila kita punya pandangan sebab pertama akan
kita akan punya kesadaran pandangan Keseluruhan itu, bahwa semua digerakkan
“wang-sinawang”, artinya setiap gerak kehidupan ini atas genggaman Tuhan, dan
oleh Sang Ruh.
Sekali kita keluar dari
koridor ini, maka akan lahir pertentangan yang lahir atas pandangan “dualitas”

hidup, sehingga bila muncul dalam diri akan lahir perang di “dalam” diri, bila

organisasi, bila sejauh dalam agama akan lahir perang, baik perang di dalam
keluarga akan lahir konflik keluarga, bila organisasi akan muncul konflik
seagama, sejauh diluar agamanya, dan bangsa-bangsa. Memang, sebab kedua yang